Minggu, 23 Juni 2019



Mendapat kunjungan sekaligus quality control dari pihak Environt dept perusahaan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara dan Dinas KLH Provinsi Nusa Tenggara Barat

Selasa, 28 Oktober 2014

PRODUKSI JARING SERABUT KELAPA / COCONET/COCOMESH

Terlihat tebing bekas tambang dri yg belum dipasang coconet, sedang pemasangan coconet dan yang sudah terpasang coconet untuk reklamasi dan sudah tumbuh pepohonan. 

Tampak dri dekat tebing-tebing/lahan tambang yg belum ada pemasangan coconet, sedang pemasangan coconet  dan setelah tumbuh pepohonan dilahan yg sudah dipasang coconet untuk reklamasi di area Baru Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara

Tampak dri dekat tebing-tebing/lahan tambang yg belum ada pemasangan coconet, sedang pemasangan coconet  dan setelah tumbuh pepohonan dilahan yg sudah pemasangan coconet untuk  pekerjaan reklamasi di area Baru Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara

Tampak tebing yg sudah terpasang coconet atau jaring serabut kelapa dan siap dilakukan hydroseeding (penyemprotan bibit tumbuhan )

Prosses pemasangan coconet / jaring serabut kelapa diarea reklamasi PT. Newmont Nusa Tenggara

Prosses pemasangan coconet / jaring serabut kelapa diarea reklamasi PT. Newmont Nusa Tenggara

Prosses pemasangan coconet / jaring serabut kelapa diarea reklamasi PT. Newmont Nusa Tenggara

Proses Penyemprotan / Hydroseeding ke lahan/tebing tambang yang sudang dipasang coconet / jaring serabut kelapa

JARING SERABUT KELAPA / COCONET / COCOMESH :  



Indonesia dikenal sebagai penghasil perkebunan kelapa terbesar di dunia. Namun hanya sebagian dari kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk industri. Seperti sabut kelapa hanya dianggap sebagai limbah yang tidak ada harganya bahkan keberadaanya sering kali menimbulkan masalah. Padahal, di negara lain seperti India, Srilangka, Philiphina bahkan Cina sabut ini menjadi komoditas untuk bahan baku industri untuk diolah menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomis tinggi.
  Di Kabupaten Sumbawa Barat, potensi tersebut belum dilirik sama sekali. Bahkan kerap sabut kelapa hanya menjadi sampah setelah dikupas  ketika ditumpuk begitu saja. Hal ini terjadi karena ketidak tahuan masyarakat untuk mengelolasampahitu menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomis.
  Sedikitnya ribuan ton per tahun sabut kelapa rusak begitu saja dihalaman rumah warga. Sementara sebagian kecil lainnya diserap oleh pasar di luar Kabupaten Sumbawa Barat untuk kembali dijual dalam bentuk produkproduk seperti keset, kerajinan bahkan untuk keperluan industri besar seperti pertambangan.
  Untuk itu, diperlukan sebuah pembelajaran dan pelatihan kepada masyarakat dengan potensi sumber daya alam ekonomis guna meningkatkan taraf hidup. Dengan pelatihan ini nantinya masyarakat dapat berkelompok membentuk usaha produktif yang menguntungkan. Sehingga kesejahteraannya dapat lebih ditingkatkan.

Maka dengan itu Kami kelompok Serabut Karya Maluk binaan PT. Maluk Mitra Jaya, sudah memulai produksi untuk pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi Jaring Serabut atau COCONET / COCOMESH sejak pertengahan tahun 2012 itupun untuk pelatihan pembuatan /produksi PT. Taliwang Mitra Jaya bekerjasama dengan PT.Newmont Nusa Tenggara mengadakan pelatihan khusus untuk cara memproduksi serabut kelapa menjadi jaring serabut atau lebih dikenal dengan nama : COCONET atau COCOMESH.
Hal ini tidak lepas dari permintaan PT. Newmont Nusa Tenggara kepada perusahaan lokal untuk lebih memberdayakan masyarakat sekitar daerah tambang karena selama ini PT. Newmont Nusa Tenggara membeli Jaring serabut dari pulau Jawa. 
Maka sesuai komitmen PT. Taliwang Mitra Jaya dengan pihak PT. Newmont Nusa Tenggara maka terbentuklah kolompok - kelompok masyarakat binaan yang mulai memproduksi Jaring dari serabut Kelapa / COCONET /COCOMESH guna memenuhi permintaan dari pihak PT. Newmont Nusa Tenggara.
Saat ini hasil produksi kelompok-kelompok masyarakat di Desa Maluk Kabupaten Sumbawa Barat sudah bisa memenuhi permintaan pembelian dari PT. Newmont Nusa Tenggara dengan harapan kedepannya Desa Maluk akan menjadi sentra untuk produksi Jaring Serabut Kelapa / Coconet / Cocomesh hal ini sangat kontras karena adanya perusahaan tambang PT. Newmont Nusa Tenggara yang dimna setiap tahun nya harus melakukan reklamasi atau penghijauan kembali area bekas tambang nya.


Coconet adalah jaring yang dibuat dari sabut kelapa yang berfungsi membantu proses reklamasi  tambang, pantai, atau hutan
Coconet berfungsi sebagai media tumbuh tanaman, sangat cocok untuk reklamasi bekas tambang, atau pantai, penguatan tebing, pencegah erosi, penguatan tanah, penguatan jalur sepanjang rel kereta, penguatan tebing jalan atau jembatan. Sifatnya yang biodegrable dan kuat, membantu mempermudah tumbuhnya tanaman baru pada bidang coconet yang diletakkan ditanah bekas tambang.
 
Pemanfaatan Coconet telah terbukti mampu menghijaukan areal bekas tambang, atau hutan gundul. Selain itu juga coconet dapat digunakan sebagai lapisan landasan awal dudukan jalan sebelum di aspal, agar aspal atau jalan tidak pecah dan retakretak.






Kelebihan dan Keunggulan :
Keunggulan Coconet atau jaring sabut kelapa dibanding dengan geotextile dari bahan sintetis antara lain :
Bahan adalah serat alami
Bahan serat kuat, mampu bertahan lama tetapi biodegradable
Mampu menahan air

Dimensi ukuran :
Coconet memiliki beberapa dimensi, antara lain :
Jarak antar tali : 2×2 cm, 3×3 cm & 4x4 cm
Diameter tali : dari 2 cm – 4 cm ( sesuai permintaan )
Dimensi per Roll: 1×50 m, 1x30m , 2x25m, 2x30m, 2×50 m (sesuai permintaan)
 
 Untuk informasi dan pemesanan, silakan menghubungi :
- Email : serabutkaryamaluk@gmail.com atau uchok80@yahoo.co.id
- Tlpn Kantor : ( 0372 - 635454 ) 
- Hp. 081-915800456 / 081339663535